MAKAN KOPON PENGANTEN MAKANAN LEGENDARIS SAMBAS

SAMBAS merupakan Kabupaten yang mempunyai beraneka ragam kebudayaannya sedari dahulu hingga sekarang. Kegiatan pesta pernikahan yang diadakan Minggu, 21 April 2024 di Tekarang Sambas masih mempertahankan eksistensinya sebagai pelopor budaya makan berdamai, makan Beradab, atau makan kopon. Di sela-sela adat dan budaya resepsi pernikahan dengan meriahnya pesta diselingi Dzikir Nazam dan Asroqol yang kita kenal dengan Dzikir Al Berzanji makan Kopon atau makan beradab, atau makan berdamai masih eksis di sana. Makan saprahan diantara dua pengantin di Kabupaten Sambas di sebut makan Kopon atau makan berdamai atau juga ada yang menyebutnya makan nasi Adab. Bahasa dan penyebutannya beraneka ragam lagi. Sesuai penyebutan setiap daerah yang ada di Kabupaten Sambas. Hal ini karena Kaupaten Sambas terdiri dari berbagai Suku. Budaya setiap Suku ini berakulturasi melalui percampuran perkawinan. Sehingga perkataan makan dua pengantin ini bayak Bahasa dan penyebutannya. Asal kata makan berdamai karena mendamaikan dua belah pihak yang berbeda latar belakang dan sifatnya. Ada juga berbeda suku dan bangsanya. Jadi mereka diikat dalam sebuah pernikahan. Dan melalui makan saja mereka sudah disatukan dengan rasa harmonisasi ikatan kekeluargaan. Nasi kopon yang menurut Bahasa Sambas tua adalah makan Bersama, atau makan bergantian. Dahulu makan berdamai ini dengan adab yang sopan dan santun antar dua pengangtin hingga juga di sebut makan beradab. Dan untuk makanannya atau nasinya di sebutlah nasi adab, nasi kopon, atau nasi berdamai. Nasi yang dihidangkan dengan lauk pauk lengkap ini juga di selingi air minum, dan perlengkapan setelah makan yaitu Rokok untuk laki-laki( suami), meces, dan sirih pinang untuk dua pengantin. Mengenai nasi berbagai macam. Ada nasi lemak, ada nasi kebuli, ada nasi uduk, dan lain-lain. Rokok ini terbuat dari daun nifah yang dikeringkan hingga bergulung dan diisi tembakau gantal. Tembakau gantal atau tembakau tepek adalah tembakau asli berbentuk kotak atau hamparan(tepek). Hingga nantinya rokok ini dilinting atau digulung menjadi rokok gulung atau rokok linting. Meces untuk menyalakan api rokok terbuat dari petikan dengan roda gerigi dan direkatkan dengan batang karbon api. Sehingga jika kedua alat ini berbenturan akan memercikan api. Api ini akan mengenai sumbu yang terbuat dari kapas yang telah di basahi dengan bensin hingga menyala. Sekarang zaman sudah serba maju dan perubahan mulai menggerus adat dan budaya. Alat-alat meces sudah berubah menjadi korek api, dan hingga sekarang menjadi Meces atau petikan canggih tidak lagi dengan sumbu kapas, tetapi sudah dengan penyulut gas. Makan sirih pinang dua pengantin juga sudah mulai hilang, jadi tidak ditampilkan dalam prosesi makan kopon atau makan beradab, atau makan berdamai. Setelah makan berada, atau berdamai, atau makan nasi kopon kedua mempelai akan saling menyuapi lagi sirih pinang tanda mereka selesai makan. Kemudian mereka Kembali didudukkan berdua dalam persandingan atau pelaminan. Hingga akhirnya tamu-tamu datang bersalaman dan pulang. Arti penting makan Kopon atau makan beradab, atau makan berdamai adalah (1) untuk menyatukan kedua mempelai pengantin dalam satu ikatan cinta yang lebih harmonis dalam rumah tangga (2) membiasakan hidup berdua rukun saling tolong -menolong (3) memulai pengertian dan beradab baik dengan masing-masing pasangan yaitu suami dan istri (4) membuang rasa malu dan sungkan terhadap pasangan dalam hal baik. Dan banyak lagi manfaat dan arti penting kegiatan dari prosesi makan ini. GUNTUR, S.Pd.SD Punye Cerite' dalam Info Kilat Kemasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJE’ KEMPONAN

MENGUAK KISAH MISTERI MAKAM RAJA TAN TIMBUL PASEBAN

RAJA SAMBAS TERTUA DENGAN BUKTI OTENTIK