CARA MENULIS CERITA RAKYAT YANG MUDAH, ASYIK, DAN MENARIK DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN LITERASI MURID DI MEDIA ONLINE

Menulis cerita rakyat sesuai dengan latar belakang budaya dan cerita lokal sekitar Masyarakat adalah sebuah kebanggaan. Peserta didik diarahkan berkolaboratif dengan orang tua atau Masyarakat sekitar. Tujuan ini adalah untuk membangun kemahiran mereka bersosialisasi, dan mengembangkan budaya literasi. Budaya litersi bertutur, bertanya, menulis, dan menceritakan kembali. Media Online sekarang sudah membuming. Mereka lebih mahir dalam berselancar di dunia maya. Mereka mampu mengoperasikan Hand Phon canggih, Laptop, dan Tab. Mereka telah berselancar menggunakan Aplikasi Whats App, Chap Cut, Tik Tok, Blogger, Telegram, Intagram, dan lain-lain. Kita bebas mengoperasikan semua media. Dan perkembangan zaman guru hendakanya mengikuti zaman untuk mengikuti perkembangan zaman dalam mengikuti arah kegemaran murid dalm perkembangan zaman ini. Media Maya ini kita selaku guru harus ikut dalam pembelajrann dan mendukung perkembangan belajar murid. Sesuai keinginan Ki Hajar Dewan Tara yang menginginkan bahwa pembelajaran hendaknya sesuai perkembangan zaman, ia menuturkan”pembelajaran asas kebudayaan artinya kita harus mampu membumikan ajaran budaya kita dan juga harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan budaya sendirian” atau “Didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya”. Dari inilah sebagai guru kita mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan ini salah satunya menulis di media social sesuai kegemaran murid dalam zamannya. Untuk menulis di media Onlin mereka harus mengatur tata Bahasa tulis dan tata cara meng uploadnya. Yang tidak kalah penting untuk menulis di media Online adalah 1) Bahasa tata krama 2) sopan santun yang baik 3) tidak menyinggung perasaan orang lain 4) tidak menulis dengan menyinggung suku, agama, dan ras suatu golongan 5) menggunakan ilustrasi atau gambar pendukung yang baik dan sopan serta jelas. Gunakan kata-kata penggugah 5 W dan 1 H, yaitu “W” untuk 1) What(apa), 2) Hhy( Mengapa), 3) Where( Dimana), 4) When(Kapan) 5) Who( Siapa). Sedang untuk “H” yaitu How (Bagaimana). Dengan pedoman ini murid kita dapat menulis tanpa habis ide dan berpedoman dengan panduan 5 W dan 1 H. Kemudian dalam praktek menulis murid hendaknya mencari sumber cerita yang menjadi literasi daerah sekitar lingkungan murid. Mereka dapat berwawancara atau bertanya kepada orang tuanya, tetangganya, atau tokoh tua di daerahnya. Mereka dapat menulis dalam Bahasa Indonesia dan dialog Bahasa daerah yang dapat murid artikan dengan Bahasa Indonesia. Untuk menulis mereka harus memulai dengan kawalan Alenia “Alkisah”, “Pada suatu hari”, “Pada zaman dahulu”, Pada tahun…”, sebagai pendahuluan. Dan isinya dapat menulis bebas setelah rampung baru proses editing. Sedang Dialog menggunakan kata-kata pertanyaan dan penyataan. Memberi tanda petik awal berdialog dan pernyataan dan huruf awal kapital. Dialog dan pernyataan agak masuk ke dalam sejajar alenia. Sebagai contoh berikut: “Hai Bujang Bedil apa senjata Hikmatmu?” Tanya Raja dengan tegas. “Hamba dan sepasang Meriam Lele!” Tuanku. Jawab Bujang Bedil dengan bersimpuh. Ia mulai mengeluarkan sepasang Meriam Lele yang merupakan jelmaan kedua orang tuanya saat kekacauan di negeri Sambas sekitar Tanjung Bungin Kote Bangun. “Baiklah semoga negeri Sambas terhindar dari kekacauan dari penjajah Belanda!” “Terimakasih Tuanku” sahut Bujang Bedil sembari bersimpuh. Kemudian Bujang Bedil membawa sepasang Meriam Lele dengan semangat membara dan masuk kearena pertempuran melawan orang putih.(Sambas: Belanda). Demikian tata cara menulis cerita cerita rakyat untuk media online atau media social dan siap untuk di upload. Kemudian cerita ini kita sher langsung setelag proses editing. Sher di Whats App, Blogg, Cup Cut,dan lain sebagainya. Guntur, S. Pd. SD. INFO KILAT KEMASIH. Sambas, 9 November 2023.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJE’ KEMPONAN

MENGUAK KISAH MISTERI MAKAM RAJA TAN TIMBUL PASEBAN

RAJA SAMBAS TERTUA DENGAN BUKTI OTENTIK